Bahorok||Kompasnusa2.com
Panitia Pengawas Kecamatan Bahorok menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Dalam Rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, bertempat di Aula Hotel Rindu Alam Bukit Lawang, Sabtu (2/11/24).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh, Camat Bahorok Robby Deritawan Sitepu, SE, MSP, Kapolsek Bahorok AKP Doni Gunawan, SH, Danramil 06 Bahorok Kapten Inf Zulkarnaen, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Siswa-siswi SMA Negeri Bahorok, Siswa-siswi SMK Pemda Bahorok, Ketua PK Partai Golkar Bahorok, Ketua PK Partai PPP Bahorok, Korsek Panwas Bahorok Tugianto, SE, dan seluruh Divisi Panwas Bahorok, Kepala Puskesmas Bukit Lawang, Madiana.
Camat Bahorok Robby Deritawan Sitepu, SE, MSP mengajak masyarakat agar turut mensukseskan Pemilihan Serentak 2024 dan turut berpartisipasi aktif dalam hal pengawasan.
"Untuk Kecamatan Bahorok pada Pemilihan Legislatif, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada beberapa saat lalu, DPT Bahorok sekitar 31.656, Tingkat Partisipasi Pemilih mencapai 78%, dan untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati harus kita pertahankan Partisipasi Masyarakat untuk Pemilihan Serentak Tahun 2024,ujar Robby Deritawan Sitepu, SE, MSP.
Ketua Panwas Bahorok Menanti Ginting, SE, mengucapkan selamat datang kepada peserta sosialisasi Pengawasan Pemilihan Dalam Rangka Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024.
"Tujuan dari kegiatan ini nantinya akan dijelaskan oleh Narasumber yang kami undang yakni Riono Hardiman, mantan Komisioner Bawaslu Kabupaten Langkat, Periode 2018-2023. Untuk pemahaman kita sebagai pemilih ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan di TPS pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati pada 27 November 2024,akan kita dengarkan nantinya dari pemaparan narasumber, ujar Menanti Ginting.
Peran masyarakat dalam aspek pengawasan menjadi salah satu pertimbangan kesuksesan suatu penyelenggaraan Pemilu, "Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu, tutup Menanti Ginting.
Pada pemaparan pemateri, Riono Hardiman mengatakan, Pemilu rawan terjadi pelanggaran,sehingga diperlukan pengawasan dari semua pihak. Untuk mengawasi harus paham regulasi yang berjalan.
" Pengawasan dari masyarakat tidak harus paham secara detail aturan,tetapi setidaknya mendeteksi atau kecurigaan. Panwascam yang akan menindak lanjuti, "kata mantan Komisioner Bawaslu Langkat.
Masyarakat turut berpartisipasi aktif dalam hal pengawasan. Sehingga seluruh demokrasi yang berkualitas,bukan demokrasi yang dicederai oleh politik uang.
"Sosialisasi ini juga bertujuan untuk membangun sinergi antara Bawaslu (Panwascam) dan unsur masyarakat untuk mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil, " katanya.
"Tolaklah politik uang, karena dengan menerima uang tersebut justru bisa menjadi bibit-bibit korupsi, katanya.
Mari kita sukseskan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024 dengan menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani, bukan karena paksaan ataupun karena politik uang.
Acara tersebut diwarnai dengan tanya jawab dan diakhiri dengan foto bersama.
Tolhas Pasaribu
Postingan
