Mobile Apps

Menu

Iklan

KNPI Ajak Pemuda Batu Bara Pilih Pemimpin Berpedoman Tunjuk Ajar Melayu

KOMPAS NUSA
Sabtu, 12 Oktober 2024, Sabtu, Oktober 12, 2024 WIB Last Updated 2024-10-13T04:26:29Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini


Batu Bara komapasnusa2.com

Pemuda Kabupaten Batu Bara didorong untuk lebih bijak dan cerdas dalam memilih pemimpin, dengan berpedoman pada falsafah tunjuk ajar Melayu yang mengutamakan integritas, kearifan, dan kerendahan hati.

Hal ini disampaikan oleh Sultan Batu Bara dalam sebuah diskusi bersama Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Batu Bara, yang menyoroti pentingnya prinsip budaya Melayu dalam menentukan pemimpin masa depan Batu Bara. kata Sultan. Sabtu (12/10/2024), malam


Sultan menekankan bahwa kesalahan dalam memilih pemimpin bukan hanya berdampak pada hilangnya amanah, tetapi juga akan membawa kerugian besar bagi masyarakat.


Ia mengingatkan,"Apabila tersalah memberikan amanah, niat tak sampai, hajat pun punah. Banyaklah kerja tidak menyudah, sesama kaum menjadi berbantah.


Mengutip tunjuk ajar Melayu, Sultan menggarisbawahi bahwa seorang pemimpin yang layak adalah mereka yang elok tingkah lakunya, sanggup untuk mengalah demi kebaikan, serta mampu mengakui kesalahan dan menerima nasihat.


Pemimpin yang bijak tidak menyanggah ketika diingatkan dan tidak berkilah ketika ditegur. “Apabila di percayai, ia tidak menyalah,” tambah Sultan, menggambarkan sosok pemimpin yang setia pada amanah dan tanggung jawab.


Kepemimpinan yang Berakar pada Kearifan Lokal


Sultan menegaskan, dalam tradisi Melayu, pemimpin yang dihormati bukanlah sekadar seseorang yang dituakan secara usia, melainkan seseorang yang mampu menuntun, melindungi, dan mengayomi masyarakat.


"Pemimpin dalam tunjuk ajar Melayu bukan hanya penguasa, melainkan seorang penuntun jalan kehidupan, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi," ujarnya.


Ia menyoroti bahwa sikap pemimpin yang santun dan arif dalam bertindak akan menumbuhkan kepercayaan rakyat, membuat mereka siap untuk dipimpin.


"Jika pemimpin bersikap santun, niscaya rakyat siap dituntun. Namun, jika pemimpin bersikap arogan, jangan berharap rakyat akan segan," tegas Sultan.


Menurutnya, kepemimpinan yang berlandaskan kebijaksanaan akan membawa rakyat pada keharmonisan dan kemajuan.


Sebaliknya, pemimpin yang keras kepala dan arogan hanya akan merusak hubungan dengan masyarakat, menciptakan ketidakpercayaan yang merugikan pembangunan daerah.


Amanah yang Harus Dijaga


Jabatan kepala daerah, lanjut Sultan, bukanlah sekadar posisi kekuasaan, melainkan amanah yang berat dan harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.


“Orang Melayu percaya, bertuah negeri ada rajanya, bertuah imam ada jamaahnya,” ucap Sultan, mengutip pepatah yang menekankan pentingnya peran pemimpin dalam menjaga kesejahteraan dan harmoni di tengah masyarakat.


Sutan juga menambahkan bahwa pemimpin yang baik harus selalu siap untuk diawasi dan diingatkan oleh rakyat.


Hal ini, menurutnya, adalah bagian dari nilai-nilai Melayu yang menjunjung tinggi akuntabilitas dan transparansi dalam pemerintahan.


“Masyarakat harus memilih pemimpin yang tidak hanya cerdas dan tegas, tetapi juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberanian untuk mengambil langkah benar meski itu sulit,” katanya menutup pernyataan.


Pemuda Sebagai Agen Perubahan


DPD KNPI Batu Bara mengajak seluruh pemuda untuk memahami bahwa masa depan daerah ada di tangan mereka. “Pemuda harus memainkan peran penting dalam menentukan siapa pemimpin terbaik yang akan membawa Kabupaten Batu Bara menuju kemajuan.


Pilihlah pemimpin yang memiliki visi jangka panjang, yang mampu memimpin dengan hati, dan yang berani mengakui kesalahan,” ujarnya


Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai lokal seperti tunjuk ajar Melayu dalam proses politik, khususnya dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan datang.


Diharapkan, dengan memahami lebih dalam tentang kebijaksanaan, pemuda Batu Bara dapat lebih selektif dalam menentukan pilihan, sehingga melahirkan pemimpin yang tidak hanya memimpin dengan otoritas, tetapi juga dengan kearifan daerah." tandanya. 

(Red umarul)

Komentar

Tampilkan

Terkini

+
?orderby=published&alt=json-in-script&callback=labelthumbs\"><\/script>");