Langkat - Kompasnusa2.com
Ponimah (56) seorang ibu dari empat anak, tak pernah membayangkan bahwa rumah sederhananya di Dusun Madang Ara, Desa Lama Baru, Kecamatan Sei Lepan, akan direnovasi.
Selama puluhan tahun, ia hanya bisa bertahan dalam keterbatasan, mengisi hari-harinya dengan doa agar rumah tua tempat mereka tinggal bisa layak dihuni.
Namun, hari itu harapan Ponimah berbuah manis. Sebuah bantuan tak terduga datang dari sosok yang tak pernah ia bayangkan: Adli Tama Hidayat Sembiring, calon Wakil Bupati Langkat.
Di tengah kondisi rumah yang sudah tak layak, Ponimah terus berjuang. Setiap malam ia tidur dengan rasa cemas, takut atap yang mulai rapuh akan runtuh menimpa anak-anaknya.
Bertahun-tahun, ia berharap ada bantuan yang datang, tapi kenyataannya, tak ada perhatian dari pemerintah.
"Sudah lama sekali kami tinggal di sini, tapi bantuan tak pernah datang. Kami hanya bisa bertahan, menunggu apa yang tidak pasti," kenang Ponimah dengan suara lirih saat menerima kedatangan Adki Tama Hidayat Semboring,.Jum'at (18/10) bersama Tim.
Namun, di saat ia hampir putus asa, sebuah kabar baik datang. Tim Adli Tama Hidayat Sembiring datang ke desanya, menawarkan renovasi rumah bagi keluarga Ponimah.
“Saya benar-benar terkejut. Ternyata masih ada yang peduli dengan kondisi kami,” ujar Ponimah dengan mata berkaca-kaca.
Renovasi rumah Ponimah ini bukan hanya soal memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga menghidupkan kembali harapan yang telah lama mati di hati seorang ibu.
Dengan bantuan dari Adli Tama, kini Ponimah dan keempat anaknya bisa tinggal di rumah yang layak, tanpa harus khawatir akan keselamatan mereka.
"Saya tak bisa berkata-kata, rasanya seperti mimpi. Anak-anak saya akhirnya bisa tidur dengan nyaman, dan rumah ini akan menjadi tempat yang benar-benar kami sebut rumah," kata Ponimah dengan senyum penuh haru.
Bagi Ponimah, bantuan ini bukan hanya soal renovasi rumah, tetapi juga tentang kehadiran seorang pemimpin yang peduli dengan kehidupan rakyat kecil.
“Saya sangat berterima kasih kepada Pak Adli. Semoga dia bisa terus membantu orang-orang seperti kami yang membutuhkan," ungkapnya.
Kisah Ponimah adalah satu dari sekian banyak cerita perjuangan warga kecil yang jarang terdengar, dan di sinilah sosok Adli Tama hadir.
Bagi Ponimah, ia bukan sekadar calon wakil bupati, tetapi harapan baru bagi mereka yang lama tak diperhatikan.
Sementara Adli Tama dilokasi mengaku sangat miris melihat kenyataan ini. " Jujur saya sangat miris melihat kehidupan masyarakat kita seperti ini
Persoalanya keadaan ini tak jauh dari sumber minyak pertama di Negeri ini,kaya dan berkahnya negeri ini rupanya tak dirasakan oleh warga sekitar dan Pemerintah juga tak hadir melihat kondisi masyarakatnya." Ketus Adli menahan sesak didada.
(Teguh)