Deli Serdang||Kompasnusa2.com
Deretan panjang siswa/siswi yang diterpa hukum Squat jump di sekolah SMPN I STM Hilir kian terkuak.
Hukuman bervariasi. Antara 30 hingga 100 kali Squat jump.
Dari kesemua itu, siswa/i yang terkena hukuman, rata - rata mengalami sakit di badan bahkan tak jarang pula yang demam usai terkena hukuman tersebut. Namun sayangnya kebanyakan siswa/i menutupi hal tersebut ke orang tuanya.
Hal itu terendus, Jumat (27/8/2024) sore di sela - sela pemakaman jenazah almarhum Rindu Syahputa Sinaga.
Kala itu, berlokasi di sebuah pemakaman di Desa Negara Beringin, tepat di hadapan keluarga yang sedang berduka, puluhan warga sekitar, sejumlah awak media, sejumlah anak remaja berstatus masih duduk dibangku sekolah mengendus hal tersebut.
"Benar guru itu kejam. Kalau murid disuruhnya sesuatu tugas, seperti misalnya menghapalkan isi Alkitab ataupun tugas (PR) lainnya lalu muridnya tidak mengerjakan dengan baik, maka si murid akan mendapat hukuman. Hukumannya seperti squat jump. Ada Squat jump 30 kali, 50 kali dan 100 kali. Udah banyaklah murid kenak kekgitu", ujar mereka seraya minta namanya tidak dimuat di media.
Diberitakan sebelumnya, Rindu Syahputra Sinaga (14) SMPN I STM Hilir diduga meninggal dunia akibat dipaksa oleh guru squat jump (gerakan yang diawali dengan sikap berdiri, lalu menurunkan pinggul seperti jongkok, kemudian berdiri kembali).
Seperti penuturan ibu almarhum Derma Br Padang, kejadian bermula Kamis (19/9/2024), Siswa yang dibangku SMP kelas IX, anak sulung dari 3 bersaudara, merupakan anak dari Lamhot Sinaga dan istrinya Derma Br Padang tersebut dipaksa melakukan squat jump sebanyak 100 kali oleh oknum guru honor bidang study agama Kristen karena tidak mengerjakan tugas sekolah.
Rindu pun melaksanakan perintah tersebut. Sepulang sekolah Rindu mengeluh tidak enak badan kepada ibunya. Ia juga menceritakan kepada ibunya soal dipaksa melakukan squat jump tersebut.
Oleh ibunya, Rindu dibawa berobat ke Klinik Mayen di Desa Limau Mungkur Kecamatan STM Hilir.
Pun begitu, selama beberapa hari kesehatan Rindu tidak kunjung membaik. Korban tetap mengeluh sakit di sekujur tubuhnya. Badannya demam tinggi serta lemas tidak bertenaga.
Kondisi Rindu Syahputra semakin memburuk. Kemudian, Kamis (26/9/24) sekira pukul 01.00 wib dini hari, pihak keluarga melarikannya ke RSU Sembiring Delitua.
Beberapa jam mendapat perawatan intensif dari petugas medis rumah sakit swasta tersebut, Rindu Syahputra Sinaga dinyatakan meninggal dunia.
(Tim)