Langkat||Kompasnusa2.com
Calon Bupati Langkat, H. Iskandar Sugito, kembali menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat dan komitmen spiritualnya melalui khutbah Jumat yang disampaikan di Masjid Amanah, Pangkalan Susu. Jum'at (20/9/24).
Dalam khutbahnya, beliau menyampaikan pesan tentang pentingnya memakmurkan masjid, yang menurutnya merupakan cerminan keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Beliau menjelaskan bahwa ada empat golongan orang yang memakmurkan masjid, berdasarkan ajaran Islam:
1. Golongan Orang-Orang Beriman. " Mereka yang memiliki keyakinan penuh kepada Allah dan hari akhir, selalu mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah dan amal saleh".
2. Golongan Orang-Orang yang Menegakkan Sholat: Sholat merupakan tiang agama, dan orang-orang yang rajin menegakkannya di masjid adalah mereka yang senantiasa berusaha menjaga hubungan mereka dengan Sang Pencipta.
3. Golongan Orang-Orang yang Mengeluarkan Zakat: Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga bentuk kepedulian sosial terhadap sesama.
Orang-orang yang rajin mengeluarkan zakat turut berperan dalam memakmurkan masjid dengan memastikan kesejahteraan umat.
4. Golongan Orang-Orang yang Tidak Memiliki Rasa Takut Selain kepada Allah SWT: Mereka adalah orang-orang yang hanya mengandalkan Allah dalam setiap aspek kehidupan, tidak takut menghadapi tantangan duniawi, dan menjadikan masjid sebagai pusat spiritualitas mereka.
Khutbah ini diakhiri dengan doa untuk kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan Kabupaten Langkat. Dan dilanjutkan Sholat berjamaah yang diimami Iskandar.
Kehadiran H. Iskandar Sugito di Masjid Amanah disambut hangat oleh jamaah yang hadir, yang semakin memperlihatkan kedekatannya dengan masyarakat dalam setiap kesempatan.
Sebagai calon Bupati Langkat, H. Iskandar Sugito dikenal memiliki perhatian khusus terhadap pembangunan keagamaan di wilayahnya, dan khutbah ini menjadi salah satu momen di mana ia menekankan pentingnya sinergi antara kepemimpinan duniawi dan spiritual.
Masjid Amanah Pangkalan Susu menjadi saksi semangat gotong royong dan kebersamaan yang ditunjukkan oleh jamaah, di bawah bimbingan spiritual dari calon pemimpin yang dekat dengan agama dan masyarakat.
(Tolhas Pasaribu)