ASAHAN, || Kompasnusa2.com- Atlet sepak takraw asal Kabupaten Asahan Tajus Salim diberhentikan sepihak oleh pelatihnya dari Platda PON. Pemberhentian secara sepihak itu dinilai tidak memiliki dasar yang jelas sehingga Tajus Salim merasa dirugikan.
Melihat kejadian itu, tokoh pemuda Kabupaten Asahan Fadlan Zainuddin Siregar sangat menyesalkan keputusan palatih sepak takraw tersebut. Karena hal itu sangat merugikan Tajus Salim.
"Pemecatan secara sepihak ini tidak berdasar, kami menduga kuat adanya permainan kotor di lingkungan Platda PON sepak takraw Sumatera Utara," ujar Fadlan Siregar, (1/8/24).
Fadlan Siregar, sebelumnya mendapatkan informasi bahwa atlet sepak takraw Tajus Salim di pecat dengan sepihak oleh pelatihnya tanpa dengan alasan yang jelas.
"Jangan hanya karena tidak suka dengan seseorang langsung main pecat aja, seharusnya pelatih lebih bijak dalam mengambil keputusan, keputusan ini terkesan tendensius" sebut Fadalan.
Ketua Gerakan Pemuda Al Washliyah Asahan ini juga meminta kepada Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sumatera Utara untuk memberhentikan pelatih dan anaknya.
"Kami juga melihat adanya nepotisme yang dilakukan oleh pelatih sepak takraw Sumut, karena anak dari pelatih sendiri juga kami nilai melakukan pelanggaran, namun tidak dilakukan pemecatan sebagai mana yang terjadi kepada Tajus Salim," beber Fadlan.
Informasi yang diperoleh, pemecatan atlet sepak takraw Tajus Salim pada bulan Juni 2023 lalu. Tajus Salim juga mengakui tidak menerima surat pemecatan, sehingga ia merasa sangat dirugikan atas keputusan Pelatih yang memecat dirinya secara sepihak.
Menurut Tajus Salim, Pelatih sepak takraw tidak objektif dalam mengambil sikap. "Iya bang, sampai hari ini masih kesal bang, seharusnya pelatih itu objektiflah jangan ada pilih kasih, jika pemain yang lain juga melakukan pelanggaran pecatlah, ini kesannya ada nepotisme dan pilih kasih," ujar Tajus menuturkan.
"Saya juga ada bukti pelanggaran yang dilakukan oleh anak pelatih itu sendiri bang, pada waktu itu kami dalam agenda uji coba ke Malaysia sekitar bulan November 2023 yang lalu, bukti ada saya bang," tegas Salim.
Salim juga berharap adanya keadilan terhadap dirinya, karena ini menyangkut kariernya sebagai atelit sepak takraw, "Kalau mengambil keputusan itu jangan ada pilih kasihlah," harap Tajus Salim.
Saat dilakukan konfirmasi melalui pesan WhatsApp sekitar pukul 15:13 (1/8/24) kepada pelatih sepak takraw hanya centrang satu sehingga berita ini dinaikkan. (**)
(I H)