Depot Pertamina Labuhan Deli, dan SPBU.( Foto dok. Tim |
Kompasnusa2.com // MEDAN LABUHAN || PT Petro Nusa Perkasa yang di tunjuk langsung pihak dari PT Pertamina Patra Niaga untuk melaksanakan kegiatan menerapkan Sistem Auto Schedule atau ( Rute perjalanan mobil tangki BBM dari Terminal Fuel Medan Group ) menjadi polemik yang serius bagi para kalangan pengusaha yang bergerak di bidang SPBU.
Begitu juga dengan masyarakat pengguna BBM merasa resah akibat sering kali minyak kosong saat hendak mengisi minyak ke SPBU alasannya belum masuk atau belum di kirim dari PT Pertamina Patra Niaga
Akibat kebijakan yang di terapkan oleh PT Petro Nusa Perkasa yang menggunakan Sistem Auto Schedule menyebabkan( Rute perjalanan mobil tangki ke SPBU selalu terlambat bahkan banyak pesanan BBM yang tidak terkirim oleh PT Pertamina Patra Niaga ( PT Petro Nusa Perkasa ) ke SPBU
Harapan dari berbagai kalangan pihak SPBU yang tidak bersedia di sebutkan namanya meminta kepada pihak PT Pertamina Patra Niaga untuk segera meninjau ulang PT Petro Nusa Perkasa sebagai pelaksana Sistem ( Auto Schedule ) agar kegiatan pengiriman BBM ke SPBU yang ada di Provinsi Sumatra Utara berjalan lancar seperti biasanya tegas ucapnya
Terpisah, tim media mencoba mewawancarai salah seorang awak motor tangki (AMT) PT. Elnusa Petrofin, yang tak ingin disebut namanya, sejak diberlakukannya sistem auto schedule, sebagai pengantar BBM ke SPBU, tidak sesuai jalur yang dituju.
Menurut AMT kepada media mengatakan, kadang 8 ton diantar ke daerah Tembung dan 8 ton ke daerah Binjai, sehingga pengantaran tak bisa tepat waktu ke depot pertamina.
" Sementara jalur yang kami tuju tidak sesuai, maka kami sebagai AMT di haruskan tepat waktu yang ditentukan oleh pimpinan Elnusa," ucap salah seorang AMT.
Masih kata AMT tersebut, apabila pengantaran terlambat dalam perjalanan, maka akan di beri teguran/sanksi blokir bagi AMT. Untuk itu, AMT memohon agar mengevaluasi kembali, karena dianggap tidak sesuai bagi AMT.
" Kami meminta Pertamina Patra Niaga untuk mengembalikan sistim manual, agar pengiriman ke SPBU dapat teratasi dan lancar. Kami sebagai AMT tidak mau disalahkan oleh perusahaan Elnusa, karena kami tidak becus mengirim BBM ke SPBU, maka dengan tegas menolak adanya sistim auto schedule," tandas AMT.
Selain itu menurut pengakuan AMT , dengan adanya Auto Schedule tersebut merasa dirugikan yang mengakibatkan tidak ada jam istirahat, baik dari luar maupun dalam kota, begitu sampai depot harus scan untuk muat kembali, tanpa memikirkan kondisi fisik AMT, tutupnya.
Saat di konfirmasi oleh media pihak PT Pertamina Manager Fuel Terminal Medan Group tidak ada memberikan jawaban sampai berita ini di turunkan
( Tim )