Medan||KompasNusa2.com
Pj Bupati Langkat, H. M. Faisal Hasrimy, AP MAP menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Utara serta penandatanganan MoU Kerjasama Antara Daerah (KAD) yang diadakan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara, Medan, pada Selasa (23/7/24) pagi.
Acara ini dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Sumatera Utara, Dr. Drs H. Agus Fatoni, MSi dan dihadiri oleh berbagai Forkopimda Provinsi Sumatera Utara, Bupati/Walikota se-Sumut, Kepala BI, Kepala BPS, Bulog, serta SKPD Provinsi Sumatera Utara dan SKPD Kabupaten/Kota se-Sumut.
Pj Gubernur Agus Fatoni dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menggelar High Level Meeting TPID 2024 dengan tema: "Gerakan Penanganan Inflasi Serentak se-Sumut". Kegiatan rutin ini bertujuan untuk menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok dan mengantisipasi inflasi di Sumatera Utara, khususnya menjelang Hari Besar Keagamaan (HBKN).
Agus Fatoni menjelaskan empat usulan agenda utama dalam pertemuan tersebut, Gerakan Penurunan Inflasi serentak, Gerakan Pasar Murah Serentak, Gerakan Menanam Serentak,dan Gerakan Pangan Murah Serentak. "Gerakan-gerakan ini perlu dilakukan untuk menunjukkan keseriusan dalam menangani inflasi serta menyatukan komitmen kita untuk mengatasi inflasi secara serius, fokus dan kompak", tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Kepala Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Wira Kusum, memaparkan trend inflasi di Indonesia yang menurun dan terkendali dalam 10 tahun terakhir. Inflasi IHK pada Mei 2024 tercatat sebesar 2,84% dan turun menjadi 2,5% pada Juni 2024. Wira Kusuma memperkirakan inflasi tetap terkendali dalam kisaran target 2,,5% plus -1% hingga akhir 2024 dan tahun 2025.
"Untuk inflasi provinsi tertinggi terjadi di Papua Tengah 5,39%, Gorontalo 4,91%, dan Papua Barat 4,58%. Sementara provinsi dengan inflasi terendah ada di Bangka Belitung dan Sulawesi Barat 1,25%. Sementara untuk Kabupaten dengan inflasi tertinggi ada di Kabupaten Nabire 7,58% dan inflasi kota tertinggi di Ambon 4,6%", ujarnya.
(Tp110)