Mobile Apps

Menu

Iklan

Pj Bupati Langkat Berhasil Kendalikan Inflasi Di Langkat, Ini Keterangan!!

KOMPAS NUSA
Sabtu, 20 Juli 2024, Sabtu, Juli 20, 2024 WIB Last Updated 2024-07-20T15:52:53Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini

 



Langkat||KompasNusa2.com

Pj Bupati Langkat H. M. Faisal Hasrimy, AP, MAP terus menunjukkan kepemimpinannya dalam mengendalikan inflasi di Kabupaten Langkat. Melalui berbagai upaya strategis, inflasi di Langkat berhasil di tekan hingga tetap berada di bawah angka inflasi nasional. 


Pada Januari 2024,inflasi tahunan Sumatera Utara tercatat sebesar 2,16%, lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,57%.Kondisi ini berlanjut hingga Februari 2024 dengan inflasi tahunan Sumatera Utara sebesar 2,50 %, tetap lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 2,75%.


Namun, pada Maret 2024, inflasi tahunan Sumatera Utara naik menjadi 3,67%, lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 3,05%. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan daya beli dan kebutuhan masyarakat selama Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. 


Untuk mengatasi inflasi, Pj Bupati melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan berbagai langkah konkret. Langkah-langkah tersebut meliputi sidak pasar, operasi pasar murah, dan kerja sama antar daerah untuk menjaga stabilitas harga. Selain itu, komunikasi dan koordinasi antara lembaga pemerintah dan stakeholder juga terus ditingkatkan. 


Hasil dari upaya ini terlihat pada bulan April 2024, dimana Kabupaten Langkat mengalami deflasi selama empat minggu berturut-turut.  Pada akhir April 2024,nilai indeks perubahan harga (IPH)  di Kabupaten Langkat  mencatat deflasi sebesar -1, 17% dengan komoditas utama. 


Kabupaten Langkat sebagai daerah non-Indeks Harga Konsumen (IHK) menggunakan IPH untuk menilai perkembangan inflasi. Berdasarkan data proyeksi IPH dari Januari hingga pertengahan Juli, harga bahan pokok penting (Bapokting) di Kabupaten Langkat masih tergolong wajar dan sehat, serta berada dibawah angka nasional. Meski demikian, tiga komoditas yaitu cabai merah, cabai rawit, dan udang basah terus dipantau secara ketat, ujarnya, Jum'at (19/7/24). 

(Tp110)



Komentar

Tampilkan

Terkini

+
?orderby=published&alt=json-in-script&callback=labelthumbs\"><\/script>");