Asahan|| kompasnusa2.com- Aktivis Mahasiswa Asahan Nanda Erlangga meminta Dinas Perhubungan Asahan segera melakukan kroschek angkutan Tandan Buah Segar (TBS) milik vendor PTPN 3 terkhusus vendor angkutan TBS dimana banyak armada dumtruck yang diduga tidak sesuai prosedural beraktifitas lancar di PTPN 3 Sei Silai.
Diduga kuat bahwa armada yang digunakan tidak memiliki pajak atau kelengkapan surat keterangan kendaraan sehingga hal ini Dishub diminta tegas tertibkan kendaraan angkutan TBS PTPN 3.
"Kami mendesak Dishub Asahan segera kroschek kembali angkutan TBS dan kami juga mempertanyakan pajaknya,"ungkap Nanda Erlangga, Rabu 3 Juli 2024.
Dikatakannya bahwa PTPN 3 Sei Silau diduga dengan sengaja membiarkan para vendor menjalankan aktifitas truck yang diduga tidak sesuai prosedural sehingga tidak ada pengawasan ketat dalam proses pengangkutan tbs.
Tidak hanya itu Nanda yang juga Ketua dari Gerakan Anak Sumatera Anti Kedzoliman (GASAK) mengatakan bahwa banyak angkutan tbs saat beroperasi tidak menggunakan jaring untuk menutupi buah yang ada di armada dan ini menandakan bahwa Vendor tidak mengutakan keselamatan kerja.
"Angkutan TBS juga tidak menggunakan jaring sebagai pelindung atau penghalang jika huah jatih dari truck, dan ini sangat membahayakan masyarakat yang melintas,"bebernya.
Ditambah lagi ia juga mempertanyakan anggaran perawatan dan pemeliharaan perkebunan dimana kami meninjau dilapangan banyak kebun sawit yang semak tak diberesi dengan baik dan menganggap manager PTPN 3 Sei Silau terkesan cuek dalam mengkelola PTPN 3.
Kami akan melakukan aksi unjukrasa dalam waktu dekat di Kantor Direksi dan Dishub untuk segera membacklist para vendor yang masih menggunakan angkutan tidak sesuai prosedural dan meminta copot manager juga General Manager PTPN 3 karena diduga dengan sengaja membiarkan hal ini terjadi.( joe)