Ratusan warga Desa Serapuh Asli, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, menggelar aksi demo kedua, di depan pagar Kantor Bupati Langkat, Sumatera Utara, Senin (25/6/2024).
Aksi yang didominasi emak-emak ini masih dengan tuntutan yang sama, yakni mendesak Pj Bupati Langkat, HM Faisal Hasrimy, untuk mencopot oknum NH, kepala Desa Serapuh Asli yang diduga terlibat asusila dengan beredarnya vidio mesrah mirip oknum Kades dengan wanita yang diduga sudah memiliki suami.
Pantauan wartawan dilokasi, aksi ratusan massa berseragam hitam tampak membawa replika keranda dan sejumlah banner ungkapan aspirasi mereka terhadap pemerintah di Kabupaten Langkat.
Pada aksi didepan kantor bupati, Koordinator aksi, Indra menyampaikan tentang tuntutan warga, yakni meminta Bapak Pj Bupati Langkat untuk menonaktifkan Kepala Desa Serapuh Asli, NH, yang telah melakukan asusila/amoral.
Disela sautan kordinator aksi tersebut, Kepala dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Nuryansyah Putra mengatakan, jika kepala Desa Serapuh Asli sudah diproses.
"Kepala Desa Serapuh Asli, Kecamatan Tanjung Pura berinisial NH yang disebut-sebut selingkuh dengan istri orang lain, sudah proses di Inspektorat Langkat," ucap Nuryansyah, sembari meminta massa aksi untuk bersabar.
"Kami masyarakat Desa Serapuh Asli sudah lelah menunggu hasilnya, kami meminta kepada Bapak Pj Bupati Langkat untuk segera memberhentikan kepala Desa Serapuh Asli, Nazrul Hafis," ungkap Yani, dan sejumlah massa aksi.
Senada dengan hal itu, para aksi juga merasa dibohongi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan DPRD Langkat, dikarenakan dalam aksi sebelumnya mereka (DPR) akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP), namun belum juga.
"Kami merasa dibohongi dan dibola-bola, karena penyampaian dalam aksi sebelumnya pihak DPRD akan menggelar rapat dengar pendapat, namun sampai sekarang nggak ada juga rapat itu," kesal Silfi, dan para aksi usai aksi didepan kantor bupati Langkat.
Disinggung, soal vidio mesrah yang beredar bukan oknum kepala Desa Serapuh Asli, para aksi ini berang.
"Tidak mungkin, beberapa waktu lalu Kades sudah mengakui, jika dalam dividio itu dirinya, dan pengakuan itu sudah saksikan BPD. Jadi dia tidak bisa lagi menyangkal," ujar Yani kembali para aksi.
Diketahui, usai melakukan aksi didepan kantor bupati Langkat, ratusan massa melanjutkan aksi didepan kantor DPRD Langkat, dengan pengawalan personil Polres Langkat dan Satpol-PP.
(Tim/Teguh)